Untuk menangani dan mengatasi banjir, saat ini ia telah memina untuk disiapkan pompa portable. Selain itu Mbak Ita juga mendorong agar masyarakat segera membongkar PJM-PJM yang menutupi saluran air.
“Saya sudah minta hari ini bisa menyiapkan, menyiagakan pompa portable karena mengingat curah hujan tinggi. Dan ada kegiatan di lapangan sentiaki sehingga kita untuk pencegahannya sehingga jangan sampai masyarakat mengeluh,” ucap dia.
Cek Lokasi Banjir di Bulu Lor
“Kemudian sama banyak saluran tertutup dengan tanah dan ini masalah kesadaran masyarakat yang nutupi PJM nutupi saluran. Nah ini kan memperparah sehingga saya minta ada kesadaran dan Pak Lurah menata kemudian mengevaluasi. Masyarakat di oyak-oyak (ajak, Red.) membenahi PJM-nya karena bikin macet (tersumbat, Red.) yang mengarah ke kali. Nah kalau mampet ya airnya kemana-mana,” paparnya.
Kedepan ia mengingatkan kembali agar pompa yang rusak segera Dinas-Dinas benahi. Mbak Ita juga meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang untuk intens melakukan monitoring dan pengecekan khususnya saluran air.
“Saya minta teman-teman PU harus jeli jangan bilang selalu pompa karena sebenarnya saluran atau drainsae harus dilihat. Dan kita harus sering cek karena masyarkaat kasihan setiap kali hujan banjir atau genangan padahal masalahnya sepele coba ini dibuka (PJM menutupi saluran) semua pasti lancar,” jelasnya.
Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto mengatakan, saat ini pihaknya telah memulai perbaikan genset pompa yang terbakar. Ia memastikan perbaikan itu akan selesai pada pekan ini.
“Hari ini sudah mulai kita kerjakan dan sudah kami konfirmasi kepala UPTD-nya. Minggu ini selesai karena harus turun mesin. Karena kan kita belum punya genset portbale yang kapasitasnya untuk penggerak pompa,” imbuhnya.
Lebih lanjut, terkait titik-titik banjir di wilayah lainnya seperti di Dr. Cipto, Bubakan, Pattimura dan Citarum, ia mengaku sudah mensiagakan pompa-pompa portbale termasuk operatornya. (*)
Editor: Elly Amaliyah