Sepanjang durasinya, penonton juga akan menyelami lapisan cerita lain yang memperkaya alur.
Seperti perjuangan seorang ibu dalam membesarkan anak serta proses merelakan cinta di masa lalu.
Unsur-unsur tersebut membuat cerita terasa utuh dan mudah, tanpa harus memahami secara terpisah layaknya menyusun kepingan puzzle.
BACA JUGA: Daftar 7 Film Terbaru Indonesia yang Tayang di Bioskop Awal Januari 2026, Horor Kembali Mendominasi
Meski demikian, konflik yang hadir dalam Patah Hati yang Kupilih masih terasa kurang mencapai puncaknya.
Beberapa persoalan terkesan terburu-buru dan cepat mereda, sehingga tensi konflik menjadi kurang kuat dan kurang menggugah emosi penonton.
Padahal, konflik-konflik tersebut masih berpotensi melebar agar cerita tampil lebih dramatis dan berkesan.
Terlepas dari berbagai kekurangan yang ada, Patah Hati yang Kupilih tetap layak disaksikan di layar lebar. (*)











