Intinya saat itu mengabarkan kalau masih lost (hilang) kontak dengan ibunya. Terkait dengan peristiwa kebakaran yang terjadi di apartemen Wang Fuk Court di Hong Kong.
“Jadi waktu itu hilang kontak dan ibu belum di temukan. Informasinya baru di temukan setelah kebakaran di apartemen tersebut sudah padam, dua atau tiga hari berikutnya,” tambah Andre.
Terkait dengan proses pemulangan jenazah ibunya, Andre mengungkapkan, belum tahu kapan pastinya. Namun berdasarkan informasi terbaru yang keluarga terima sekitar pekan ini.
Sementara itu, Camat Suruh, Vega Lazuardi mengatakan, sejauh ini upaya pemulangan jenazah Siti Fatonah telah diproses. Serta diupayakan secepatnya oleh Pemerintah RI maupun Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong.
BACA JUGA: Dukung Penanganan Banjir di Sumatera Barat, PMI Blora Kirim Bantuan Armada Tangki Air Bersih dan Relawan
Seperti yang perwakilan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI/BP2MI) sampaikan, pendampingan dan pengurusan pemulangan jenazah terus pihaknya lakukan.
Atas nama Pemerintah Kecamatan Suruh, Vega juga berterimakasih kepada Pemerintah Desa. Yang mana sudah membantu memproses administrasi serta dokumen yang dibutuhkan untuk keperluan pemulangan jenazah.
“Termasuk juga telah memberikan pendampingan kepada keluarga almarhumah ibu Siti Fatonah. Setelah kabar mengenai peristiwa yang terjadi di Hong Kong, pihak keluarga terima,” tegasnya. (*)
Editor: Farah Nazila













