Scroll Untuk Baca Artikel
EkbisNews Update

Cerita Bakul Tempe Munthuk Banjarnegara, Berburu Daun Nyangku Hingga Cilacap 

×

Cerita Bakul Tempe Munthuk Banjarnegara, Berburu Daun Nyangku Hingga Cilacap 

Sebarkan artikel ini
Kisah Bakul Tempe Munthuk Banjarnegara, Berburu Daun Nyangku Hingga Cilacap 

Banjarnegara, 2/3 (BeritaJateng.tv) – Karena daun pisang dan kertas mahal, daun nyangku rupanya dapat dijadikan alternatif untuk membungkus tempe.

Seperti yang dipakai oleh para perajin makanan khas asal Kampung Argasoka Kelurahan Wanasari, Bajarnegara.

Tapi daun ini jarang tumbuh di Banjarnegara. Sehingga mereka pada berburu ke daerah Cilacap lho. Daun nyangku banyak ini hidup di hutan di Cilacap bagian barat.

Seperti Karangpucung, Cimanggu, Majenang dan Cipari. Disana daun ini belum banyak dimanfaatkan oleh warga dan banyak dibuang begitu saja.

Kelebihan dari daun ini kata Winarti asal Argasoka RT 01/ RW 03 Kelurahan Wanasari, daun tidak mudah sobek dan lebih tebal dibanding daun pisang sehingga tidak cepat kering.

Aromanya wangi juga, sehingga banyak konsumen yang cocok. Artinya mereka menganggap tempe dengan bungkus daun nyangkuh lebih enak.

Namun untuk membungkus tempe, tetap dipadu dengan kertas.”Perajin tempe disini biasanya mencari daun ini langsung ke hutan di daerah Majenang dan sekitarnya,” kata istri dari Turyono ketua paguyuban perajin tempe Wanasari.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan