Scroll Untuk Baca Artikel
Feature

Cerita Grup Siter Tresno Budoyo: Berawal dari Seniman Jalanan, Pernah Tampil di Singapura

×

Cerita Grup Siter Tresno Budoyo: Berawal dari Seniman Jalanan, Pernah Tampil di Singapura

Sebarkan artikel ini
grup siter Semarang
Grup Siter dan Campursari Tresno Budoyo saat tampil di Hotel Dafam Semarang, beberapa waktu yang lalu. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

“Satu orang saja bisa, siteran dan vokal. Karena orang ngamen sudah kebiasaan, memang kita dibutuhkan bisa main musik dengan nyanyi, harus bisa mengendang dan nyanyi juga,” imbuhnya.

Meski berawal dari seniman jalanan, kiprah Grup Siter Tresno Budoyo dalam melestarikan siter tidak main-main. Mereka bahkan pernah diminta oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang untuk tampil pada Zheng Ho 600th Anniversary Celebrations yang digelar di Singapura pada 2005 silam.

BACA JUGA: Lestarikan Budaya Indonesia, Program Ruang Kreatif Taman Indonesia Kaya Kenalkan Tari Jaipong Gandrung Bandung ke Warga Semarang

Pada 2016, Salim juga berkesempatan tampil pada sebuah stasiun televisi nasional dalam program Indonesia Lawak Klub.

“Selama ini ngejob di banyak acara, mulai dari midodareni, siraman, acara panggih nganten, sunatan, hotel, rumah makan, sampai wisuda Universitas PGRI Semarang,” katanya.

Hingga saat ini, Salim dan Tresno Budoyo sangat terbuka untuk menerima ajakan tampil. Soal biaya, Salim menyampaikan tergantung berapa personel yang bermain.

“Rata-rata kalau empat orang Rp1,5 juta itu siter, kendang, bass, vokal. Kalau vokal merangkap siter Rp800 ribu. Jika secara rutin main mingguan itu pun beda,” tandasnya. (*)

Editor: Ricky Fitriyanto

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan