“Yang pertama saya lakukan adalah mencari informasi tentang proses yang sedang masing-masing seniman lakukan. Dari situ saya mencoba mencari apa yg membuat ketiga seniman ini saling berhubungan satu sama dengan lain. Kemudian saya dapat ide untuk judul pameran ‘Sapuan Kuas dan Kelaliman Bentuk’ karena yang paling menonjol dari ketiga orang ini adalah sapuan kuas,” lanjutnya.
Imajinasi Seniman yang Meliar, Artistik, dan Kadang Humor
Ketiga seniman tersebut, kata Heru, memiliki imajinasi yang liar, selera artistik, kadang rasa humor. Namun, tetap tangan ketiganya terus-menerus menyapukan kuas.
“Karena sapuan kuas adalah elemen yang paling penting yang ada dalam tradisi seni lukis,” ucap Heru.
Selain itu, Heru menyoroti pencarian bentuk oleh ketiganya. Menurutnya, 3 orang tersebut sama-sama mendeformasi bentuk. Misal pada lukisan mahkluk hidup.
“Makanya misal kita mengenali makhluk di lukisan mereka itu adalah khalayak dengan anatomi yang aneh dan bentuk jadi-jadian. Nah, itu yang membuat mereka cocok pameran bersama. Meski begitu, kita dapat tetap menikmatinya secara artistik walaupun kadang terkandung kecemasan dan ancaman tapi selalu ada harapan,” pungkasnya.(*)
Editor: Farah Nazila