Misteri horor “Tebusan Dosa” yang disutradarai Yosep Anggi Noen berkisah tentang Wening, ibu yang mengalami kejadian tragis ketika Nirmala anaknya yang berusia 11 tahun hilang dalam kecelakaan motor disebuah jembatan.
Kecelakaan itu juga merenggut nyawa Uti Yah, ibunda Wening.
Wening merasa sangat berdosa karena membuat ibunya meninggal dan anaknya hanyut di sungai, tapi dia percaya Nirmala masih hidup.
Sementara, Tirta, podcaster Saiki Tirta, berminat memviralkan tragisnya kehidupan Wening. Dengan segala upaya dan penuh harapan, Wening mencari Nirmala, termasuk meminta bantuan Tetsuya(Shogen), peneliti dari Jepang.
Wening juga meminta bantuan Mbah Gowa, seorang dukun misterius. Namun, dalam pencarian, Wening selalu didatangi oleh hantu Uti Yah.
Produser Tebusan Dosa, Muhammad Zaidy mengatakan, film ini menjadi capaian penting dirinya bersama Palari Films dalam mengeksplorasi genre. Ia juga merasa senang bisa bekerja sama bersama orang-orang terbaik, dan berharap Tebusan Dosa bisa menjadi misteri horor yang spesial bagi penonton Indonesia.
“Kami selalu tertantang menyajikan sajian baru lebih fresh, memberi varian baru,” ucapnya.
Dia membeberkan, lokasi syuting Tebusan Dosa berada di Magelang dan Muntilan dengan memakan waktu 24 hari.
“Syuting di Magelang karena sutradara ingin memotret kota kecil. Memotret bagaimana sebuah kota kecil ya g bukan pedesaan tapi mengarah arusnya ke modernitas,” ujarnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah