SEMARANG, beritajateng.tv – Lyora: Penantian Buah Hati menyentuh bukan hanya melalui plotnya, tapi juga melalui kejujuran emosional yang jarang hadir dalam perfilman Indonesia. Rilis serentak di bioskop seluruh Tanah Air pada 7 Agustus 2025, film ini membuka tabir tabu sekaligus menawarkan ruang empati bagi banyak Pasutri yang tengah berjuang mendapatkan keturunan.
Cerita bermula dari buku berjudul Lyora: Keajaiban yang Dinanti, karya Fenty Effendy. Penulisan buku ini awalnya hanya sebagai hadiah ulang tahun pertama untuk sang buah hati, Lyora.
Namun, kisahnya kemudian berkembang menjadi naskah film yang lebih kaya dan menyentuh karena mampu menjangkau pengalaman banyak pasangan, bukan hanya satu cerita tunggal.
BACA JUGA: Fun Fact Film Freakier Friday, Ketika Kekacauan Keluarga Bertemu Kisah Nostalgia yang Manis
Behind the Scene Film Lyora: Penantian Buah Hati
Tema yang Berani
Film ini menyoroti perjuangan kehamilan melalui berbagai metode, termasuk program bayi tabung (IVF), yang sering kali menjadi topik sensitif dalam budaya kita.
Berkat keberanian tokoh utama, Lyora berhasil memecah kesunyian dan membuka dialog, menghadirkan isu yang memang banyak dirasakan namun jarang diutarakan.
Meskipun terinspirasi dari kisah nyata Meutya Hafid dan suaminya, Noer Fajrieansyah, tim penulis menciptakan karakter multikompleks yang mewakili perjuangan banyak pasangan. Ceritanya menyoroti perjalanan penuh harapan, kegagalan, dan ketegaran yang dialami banyak pihak.