BACA JUGA: Alur Cerita Freakier Friday, Berbagi Jiwa dan Tawa
Kerja Sama Sutradara dan Pemeran yang Menyatukan Hati Penonton
Pritagita Arianegara sebagai sutradara berhasil menggarap film ini dengan nuansa yang lembut namun tajam secara emosional. Dukungan penulis skenario seperti Titien Wattimena, Priska Amalia, dan Fenty Effendy, tak hanya menjadikan film ini berisi, tapi juga terasa sangat manusiawi.
Marsha Timothy (Meutya) dan Darius Sinathrya (Fajrie) menjalin chemistry yang dalam dan kuat. Karakter mereka memicu refleksi nyata dari pasangan yang sama-sama kuat dan rapuh dalam satu waktu.
Yang mengejutkan, ada adegan saat Darius secara otentik mengumandangkan adzan, meski berlatar agama Katolik. Adegan tersebut menjadi momen emosional yang menggetarkan.
BACA JUGA: Sinopsis Kisah Sendu dari Lyora: Penantian Buah Hati, Saat Harapan dan Cinta Menyatu
Produksi Kolaboratif yang Menyentuh
Film ini merupakan karya bersama antara Paragon Pictures, Ideosource Entertainment, dan Jarasta Enterprise. Selain itu, film ini juga mendapat dukungan dari produser-produser berdedikasi seperti Robert Ronny, Virgie Baker, dan Andi Boediman. Syuting berlangsung di Jakarta serta beberapa lokasi domestik lainnya. Lokasi syuting ini menguatkan kedekatan cerita dengan realitas penonton Indonesia.
Pada akhirnya, film Lyora: Penantian Buah Hati tak hanya sekadar narasi tentang impian menjadi orang tua. Film ini adalah ruang untuk berempati, belajar tentang ketegaran wanita, memahami peran suami, dan melihat bahwa perjuangan keluarga tak melulu soal hasil, tetapi tentang tetap berdiri bersama dalam tiap harap dan tangis. (*)