Rumah Yarkasi misalnya. Meski telah dua kali dilakukan renovasi, genangan air masih saja terus masuk ke dalam rumah saat hujan deras.
Ia pun lantas membuat keputusan besar. Pada tahun 2022 kemarin, ia menjual sejumlah aset berupa sebidang tanah untuk merombak total rumahnya. Rumah yang mulanya hanya satu lantai diubah menjadi dua lantai.
“Lantai pertama untuk anak-anak mengaji atau TPQ, di lantai dua merupakan rumah pribadi,” jelasnya.
BACA JUGA: Sepekan SDN Tlogosari Kulon 06 Terendam Banjir, Rukiyanto Khawatir Ganggu Proses Pembelajaran
Alasan Yarkasi memanfaatkan lantai satu menjadi tempat anak-anak mengaji bukan tanpa alasan. Menurutnya, anak-anak di sekitar lingkungan kurang memiliki kesempatan untuk belajar ilmu agama.
Oleh karenanya, ia mendirikan TPQ untuk membantu anak-anak sekitar yang kurang beruntung belajar ilmu agama.
“Ngajinya juga tidak membayar, kita berpikir bagaimana anak-anak ini bisa mengaji, tanpa memikirkan bayar,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila