SEMARANG, beritajateng.tv – Puluhan aktivis lingkungan dari berbagai daerah berkumpul dan berdiskusi di Kota Semarang dalam acara bertajuk Climate Fest 2024.
Mereka berkumpul untuk menyuarakan permasalahan krisis iklim akibat eksploitasi alam yang terus terjadi secara masif di Indonesia melalui berbagai rangkaian acara, mulai dari diskusi publik, pawai, workshop, talkshow, hingga performance art.
Salah satu panitia, Bagas Okta Pribakti, menjelaskan, salah satu acara puncak dalam Climate Fest 2024 adalah pawai aksi di depan Gedung Gubernur Provinsi Jawa Tengah pada Minggu, 24 November 2024 kemarin.
Ia menyebut, acara Climate Fest merupakan bagian dari National Youth Summit 2024. Agenda tersebut sekaligus respons anak muda terhadap krisis iklim yang melanda berbagai belahan dunia.
BACA JUGA: Fraksi PKS Kota Semarang Soroti Penanganan Bencana Dampak Perubahan Iklim
“Kami melihat bahwasanya Pemerintah Indonesia, para pengusaha, maupun elite-elite ini belum serius menangani krisis iklim. Padahal [kenaikan] suhu di bumi sudah menyentuh angka lebih dari 1,5 derajat Celsius,” ucap Bagas kepada beritajateng.tv, Senin, 25 November 2024.
Selama Climate Fest 2024, lanjut Bagas, para peserta melakukan riset, diskusi, dan kunjungan ke beberapa daerah di Jawa Tengah yang terdampak krisis iklim. Misalnya seperti di Pesisir Tambakrejo Semarang dan Pesisir Demak.
Bagas menyebut dampak krisis iklim sangat memengaruhi kehidupan masyarakat, menghambat Hak Asasi Manusia (HAM) dalam aspek pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.