Luthfi mengatakan, kerja sama kedua provinsi tersebut merupakan salah satu bentuk collaborative government (pemerintahan kolaboratif). Harapannya, dengan adanya kerja sama ini mampu memperkuat ekonomi di kedua provinsi tersebut.
BACA JUGA: Curah Hujan Tinggi, Pemprov Jateng Lakukan Berbagai Upaya Atasi Banjir di Sejumlah Daerah
Potensi Kerja Sama
Menurut Luthfi, deretan kolaborasi sejumlah potensi ekonomi mulai dari pemenuhan kebutuhan susu di Jawa Tengah yang bersumber dari Jawa Timur, dan produksi gula kristal di Banyumas Jawa Tengah yang sangat dibutuhkan oleh Jawa Timur.
“Kerja sama dan kolaborasi ini dalam rangka memperkuat posisi Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam rangka mendukung kebijakan Presiden, serta memberikan kontribusi terbaik kepada masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur,” ucapnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah pusatnya nusantara.
“Dhawuh Mbah Kiai Maimoen Zubair, Jawa Timur dan Jawa Tengah harus nyawiji (bersatu). Jadi, kalau Pak Gubernur (Ahmad Luthfi) bilang puser, beliau bilang Jawa Timur dan Jawa Tengah itu punjere Indonesia,” ungkapnya.
Oleh karena itu, kerja sama dan kolaborasi antara Pemprov Jateng dan Jatim itu penting. Seluruh elemen strategis di kedua provinsi tersebut tidak hanya tersambung secara institusional, tetapi juga dari sisi kemajuan bersama. Salah satunya dalam bidang perekonomian, dua provinsi tersebut termasuk yang terbesar dalam kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional.
“Tentu, harapan kita adalah sinergi, sinergi, sinergi. Kolaborasi, kolaborasi, kolaborasi. Banyak sektor-sektor yang potensinya besar di Jawa Tengah dan kita membutuhkan. Sebaliknya, ada sektor yang Jawa Tengah masih membutuhkan dari Jawa Timur, ini bentuk sinergi dan kolaborasi,” jelasnya. (*)
Editor: Andi Naga Wulan.







