“Masuk terus katanya tas carrier-nya sudah tidak ada. Dia berusaha mencari, tanya ke teman-teman yang ada di area pos 3. Salah satu pendaki ada yang ngomong katanya lihat, ada salah satu anak yang bawa tas gede banget, katanya bawa sampah,” ungkap Sugeng.
Curigai pendaki Gunung Slamet yang ngaku kehilangan bekal
AN mulai curiga terhadap pendaki yang sebelumnya mengaku kehilangan bekal. Ia pun turun ke basecamp dan mengecek daftar registrasi pendaki.
Berdasarkan data tersebut, ia menemukan informasi tentang Bayu dan mendatangi rumahnya di Bandung. Sesampainya di sana, AN berhasil menemukan tas carrier miliknya.
Setelah berkomunikasi dengan pihak basecamp, Bayu akhirnya mengakui perbuatannya dan sepakat untuk menyelesaikan masalah secara damai tanpa melibatkan hukum.
Meski demikian, pihak basecamp tetap memberikan sanksi berat dengan melarang Bayu mendaki Gunung Slamet seumur hidup. Sugeng menegaskan bahwa pihak basecamp tidak akan mentolerir tindakan tersebut.
BACA JUGA: Viral Siswi SMK Sempat Hilang Saat “Tektok” Mendaki Gunung Slamet, Begini Maksud Istilahnya
“Sanksi keluar kemarin dua hari lalu. Kenapa sanksi dikeluarkan lama, karena dari basecamp menunggu itikad baik pelaku, kok lama banget gak ada klarifikasi, akhirnya forum lingkar Slamet memutuskan untuk mem-basecamp seumur hidup. Akhirnya dikeluarkan surat itu,” tegasnya.
Akibat kejadian ini, AN mengalami kerugian materi hingga jutaan rupiah. Selain tas carrier bermerek, ia juga kehilangan dompet dan uang tunai yang tersimpan di dalamnya.
Hingga kini, dompet beserta isinya belum ditemukan dan pelaku mengaku tidak mengetahuinya. (*)