Hingga saat ini, kata Henggar, penyaluran air bersih sudah mencapai 561 tangki untuk 109.660 jiwa yang tersebar di 10 kecamatan.
“Mulai hari ini hingga 14 hari ke depan tertetapkan sebagai tanggap darurat kekeringan Kabupaten Pati. Pemkab Pati juga melakukan pendistribusian bantuan pangan sebanyak 100 ton beras kepada masyarakat terdampak,” ujarnya.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetyo, menambahkan bahwa dampak kekeringan memang sangat memprihatinkan, karena banyak sumur warga yang mulai mengering. Di sejumlah tempat, lanjutnya, sumber air yang warga miliki juga tidak layak konsumsi karena payau.
Kekeringan mulai warga rasakan sejak akhir Juli 2023 hingga sekarang dan warga masih membutuhkan bantuan air bersih. Sedangkan pendistribusian air bersih selama ini berasal dari program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) dan bantuan masyarakat. (ant)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi