Jateng

Danone – AQUA Dorong Kolaborasi Konservasi Terintegrasi DAS Pusur untuk Kelestarian Sumber Daya Air

×

Danone – AQUA Dorong Kolaborasi Konservasi Terintegrasi DAS Pusur untuk Kelestarian Sumber Daya Air

Sebarkan artikel ini
ilustrasi pelestarian air
Ilustrasi pelestarian air. (foto: Pexels/Pixabay)

Di Mriyan, sedikitnya ada 3.000-an tanaman indigofera yang menjadi objek pembudidayaan. indigofera di tanam mengelilingi tanaman pangan terutama di daerah yang kemiringan. Indigofera kabarnya mampu mencegah erosi tanah.

Upaya konservasi oleh Danone-AQUA sejalan dengan pengembangan Kecamatan Konservasi Tamansari di Boyolali. “Tamansari merupakan kawasan yang menjadi contoh mengembangkan berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam aspek sosial dan lingkungan,” kata Sustainable Development Manager Danone – AQUA, Rama Zakaria, dalam keterangan tertulisnya.

Di sektor infrastruktur penyediaan air, Danone – AQUA terlibat dalam pembangunan embung Tirtamulya di Desa Tegalmulya Kemalang Klaten. Embung berkapasitas 10.000 meterkubik itu bisa bermanfaat untuk sekitar 1.655 jiwa yang tinggal di Tegalmulya dan sekitarnya. Di sini, Danone – AQUA bermitra dengan Arupa untuk mendampingi warga membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis).

Masih di kawasan hulu, untuk meningkatkan ketersediaan air di wilayah ini, upaya konservasi yang berlangsung antara lain pembangunan 70 sumur resapan dan 2.650 lubang biopori juga 930 rorak untuk mengatasi genangan air atau banjir dengan cara meningkatan daya resap air pada tanah, pembuatan instalasi Pemanen Air Hujan (PAH) sebanyak 141 unit, serta mengembangkan Desa Ramah Air Hujan di Desa Pagerjurang, Musuk.

Strategi pelestarian lingkungan

Di kawasan tengah sub-DAS Sungai Pusur, upaya pelestarian lingkungan terlaksana dengan sejumlah strategi. Antara lain mendorong penerapan pertanian ramah lingkungan untuk mengurangi polusi air. Untuk upaya ini kami mendorong masyarakat untuk budidaya padi sehat dan hortikultura hingga pendampingan pemasaran padi sehat,” tambah Rama.

Upaya lain adalah mendorong penerapan pengelolaan irigasi yang sistematis serta efisien di wilayah tengah melalui Forum Relawan Irigasi. Aktivitas forum ini antara lain mengangkat sedimen dan sampah di saluran primer, sekunder, dan tersier. Sehingga aliran air dapat terdistribusi hingga ke hilir, memperbaiki saluran air tersier dan sekunder sepanjang 125 meter serta memperbaiki pintu air yang rusak.

BACA JUGA: Gerakan ‘Tokopedia Hijau’ Ajak UMKM dan Masyarakat Galakan Produk Ramah Lingkungan

Di kawasan hilir, Danone – AQUA punya program revitalisasi Jogo Toyo Kamulyan. Program ini di jalankan Forum Relawan Irigasi yang melakukan pengelolaan jaringan irigasi secara swadaya di sub DAS-Pusur wilayah hilir seluas 300 ha (53%) dari 569 ha di tujuh desa Kecamatan Juwiring yang tidak mendapatkan aliran irigasi.

Program Jogo Toya ini membantu petani dalam irigasi lahan pertanian dengan melakukan perbaikan 7.786 m saluran. Juga 22 pintu air, jadwal pembagian air secara online, perbaikan pola tanam. Lalu juga penerapan regeneratif agrikultur, membentuk forum irigasi antar desa yang dilegalisasi melalui peraturan bersama tujuh desa. Adapun hal tersebut untuk pengelolaan irigasi secara kolaboratif sehingga memberikan solusi dari permasalahan kelangkaan air persawahan di musim kemarau. Juga perawatan jaringan irigasi serta pengendalian banjir di musim hujan.

“Pengelolaan terintegrasi di daerah aliran sungai merupakan bagian dari komitmen kami sebagai salah satu anggota Koalisi Air Indonesia,” tutur Rama. (*)

Editor: Farah Nazila

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan