“Persiapan Angkutan Nataru, Daop 4 Semarang menyiapkan 2.768 personel, termasuk kolaborasi dengan TNI Polri, dan petugas yang kita libatkan 35 personel untuk melihat daerah rawan masalah gangguan alam,” jelasnya.
Kesiapan pada Daerah Pantauan Khusus
Di sisi prasarana, KAI Daop 4 Semarang menyiagakan alat material untuk siaga (AMUS) diantaranya bantalan rel, batu balas, karung pasir, rel, gerbong balas hingga Kendaraan Perawatan Jalan Rel (KPJR) di seluruh wilayah operasi.
Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya bencana terutama di 15 titik daerah pantauan khusus (dapsus) wilayah Daop 4 Semarang. Seperti di daerah berpotensi banjir, longsor, tanah labil, dan kontruksi jembatan KA rawan.
Selain itu, KAI Daop 4 Semarang juga menambah total 35 personel di sepanjang jalur rel yang terdiri dari penjaga daerah pantauan khusus sebanyak 20 personel, penjaga perlintasan pantauan khusus 15 personel, dan petugas Flying Gank sebanyak 167 personel yang siap siaga 24 jam untuk mencegah terjadinya gangguan perjalanan KA.
Antisipasi Daerah Rawan
“Kami setiap hari sudah berkoordinasi dengan BMKG prov Jateng dan kota Semarang untuk menyampaikan kondisi empat jam ke depan dan satu hari kedepan, di mana kita juga menyiapkan 35 petugas ekstra di daerah-daerah rawan banjir dan longsor atau daerah pantauan khusus. Mudah mudahan sebelum terjadi masalah kita sudah mengantisipasi memastikan kereta kita tetap lancar,” kata dia.
Menurut dia, daerah pantauan khusus yang rawan bencana di area Daop 4 Semarang mulai membaik dan mengalami penurunan jumlah.
“Daerah pantauan khusus hingga saat ini tinggal 15 daerah khusus. Kemaren kan 24 karena sudah membaik dan menurun, sekarang jadi 15 daerah. Dan itu memang daerah-daerah khusus yang tidak harus kita jaga karena rawan banjir saat hujan lebat. Namun saya pastikan akan tetap aman,” imbuhnya.
Untuk wilayah rawan tersebut, kata dia, dimulai dari jalur kereta api arah Kendal sampai Poncol dan Poncol ke Cepu sepanjang lintasan.
“Kalau di Semarang Tawang ya arah Kaligawe, Alastua. Kami pastikan personel berjaga 24 jam,” sebutnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah