SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus melangkah mempercantik wajah kota dengan menata jaringan utilitas di kawasan strategis.
Salah satu fokus utama ialah menargetkan delapan ruas jalan di kawasan Segitiga Emas Semarang bebas dari kabel udara dan beralih ke sistem ducting atau kabel bawah tanah.
Penataan ini penting untuk menciptakan ruang kota yang lebih tertib, aman, dan estetis, sekaligus mendukung citra Semarang sebagai kota metropolitan dan destinasi wisata.
Kepala Bidang Pengelolaan Infrastruktur Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Semarang, Agung Putranto, mengatakan keberhasilan penataan kabel di kawasan Kota Lama menjadi pijakan utama kebijakan tersebut. Sejak 2022, seluruh jaringan utilitas di kawasan bersejarah itu telah beralih ke bawah tanah.
“Kota Lama sudah menjadi contoh. Sejak 2022, kabel udara di kawasan itu kami turunkan semua ke ducting sehingga kawasan terlihat lebih rapi dan nyaman,” ujar Agung.
Menurut Agung, penataan serupa kini meluas hingga ke kawasan Segitiga Emas yang memiliki aktivitas ekonomi dan mobilitas tinggi. Beberapa ruas jalan bahkan sudah lebih dulu terbebas dari kabel udara.
BACA JUGA: E-Parkir Mulai Masuk Ngaliyan dan Mijen, Dishub Semarang Sasar Kawasan Pinggiran
“Ruas jalan yang sudah bersih dari kabel udara antara lain Jalan Gajahmada, Simpang Lima, dan Jalan Pahlawan. Di lokasi tersebut, kabel-kabel optik sudah kami turunkan ke bawah tanah,” katanya.
Pemkot Semarang menargetkan delapan ruas jalan bebas kabel udara, yakni Jalan Gajahmada, Simpang Lima, Pahlawan, MT Haryono, Pemuda, Ahmad Yani, Pandanaran, dan Imam Bonjol.
Progres penurunan kabel di sejumlah ruas jalan pun terus berjalan. Agung menyebutkan, pekerjaan di Jalan Pemuda dan Jalan Imam Bonjol telah mencapai sekitar 95 persen. Sisa pekerjaan tinggal menunggu penertiban kabel milik perusahaan telekomunikasi yang masih terpasang.







