“Jadi banyak yang mengeluh tidak mendapat BLT karena datanya yang menentukan itu dari Kemensos sesuai dari DTKS. Tapi nanti dari Pemkot Semarang akan memberikan bantuan bagi warga yang belum mendapatkan bantuan dari Kemensos,” ujarnya.
Heroe mengatakan dalam minggu ini pihaknya akan menyerahkan 1.500 bantuan sembako bagi warga terdampak kenaikan BBM.
Bantuan ini didapatkan dari hasil swadaya ASN Pemkot Semarang. Bantuan sembako tersebut akan menyasar pada warga terdampak seperti tukang ojek, nelayan hingga UMKM.
Dinsos nantinya akan meminta data warga yang belum mendapat bantuan dari Kemensos kepada masing-masing wilayah. Harapannya bantuan yang tersalurkan bisa merata.
“Ini sebagai bentuk kepedulian kita bagi warga yang belum mendapat bantuan dari Kementerian. Tapi kita anggarkan pada perubahan tahun ini untuk bantuan bagi warga,” jelasnya.
Dalam perubahan untuk bantuan sembako Dinsos menganggarkan Rp 200 juta yang nantinya akan disalurkan kepada kurang lebih 1.500 penerima.
Heroe mengatakan meski belum bisa menjangkau semua lapisan, namun hal tersebut sudah sesuai dengan arahan Wali Kota Semarang dan Sekretaris Daerah.
“Kami ajukan perubahan Rp 200 juta, nanti per paket sembakonya sekitar rp 150 ribu. Pengadaan sembako ini nantinya akan memberdayakan UMKM sehingga akan meningkatkan perekonomian UMKM juga,” pungkasnya. (Ak/El)