Jateng

Dinas ESDM Jateng Pastikan Tambang di Gunung Slamet Tak Akan Bikin Bencana Seperti di Sumatera: Skalanya Kecil

×

Dinas ESDM Jateng Pastikan Tambang di Gunung Slamet Tak Akan Bikin Bencana Seperti di Sumatera: Skalanya Kecil

Sebarkan artikel ini
Tambang Gunung Slamet
Tampilan aktivitas tambang di Gunung Slamet. (Foto: Instagram/@purwokertoonline)

SEMARANG, beritajateng.tv – Baru-baru ini beredar unggahan yang diduga aktivitas tambang Gunung Slamet di Google Earth yang viral di media sosial.

Dalam akun Instagram @purwokertoonline yang diunggah lima hari lalu, tampak ada galian bak “cacing” dalam video tersebut. Bahkan, salah satu titik lokasi yang diduga tambang tersebut diganti nama menjadi “Arep Dadi Apa Ya Kie?”.

“Gunung Slamet sedang jadi sorotan. Di tengah bencana di Sumatera, dugaan tambang di kawasan hutannya memunculkan tanda bahaya yang tak boleh diabaikan,” tulis akun tersebut.

“Di tengah banjir dan longsor besar yang terjadi di Sumatera—yang bahkan membawa gelondongan kayu—muncul kabar dugaan aktivitas tambang di kawasan hutan Gunung Slamet. Beberapa akun, menunjukkan titik kerusakan di wilayah sekitar Gunung Slamet, Kekhawatirannya sama: kerusakan hutan bisa memicu bencana serupa di kemudian hari,” imbuhnya.

Menanggapi unggahan itu, Kepala Cabang (Kacab) Dinas ESDM Jawa Tengah Wilayah Slamet Selatan, Mahendra Dwi Atmoko, angkat bicara.

BACA JUGA: Viral Tambang di Banyumas Warga Protes, Ahmad Luthfi: Videonya Kasih Saya, Yang Tahu Kamu Bukan Saya

Mahendra menuturkan, foto Google Earth itu terekam satelit pada tahun 2018 silam. Saat ini, kata dia, kawasan tersebut sudah kembali hijau. Ia pun menyebut galian itu bukan tambang, namun pembukaan jalan untuk proyek panas bumi.

“Nah, itu sebenarnya adalah gambar tahun 2018 pada waktu proyek panas bumi. Jadi waktu pembukaan akses jalan dan tampak proyek. Itu masih yang tahun 2018 di Google Earth,” ujar Mahendra saat beritajateng.tv hubungi via WhatsApp Call, Kamis, 11 Desember 2025.

Ia pun menegaskan proyek panas bumi sudah berhenti dikerjakan dan galian yang tampak dalam foto tersebut sudah kembali hijau.

“Sekarang sudah hijau lagi, jalannya yang dibuka [warna] cokelat-cokelat itu sekarang bentuknya sudah rumput lagi. Jadi kalau kita sebut itu tambang, salah besar. Tapi kan itu seolah-olah ada tambang di Gunung Slamet. Padahal bukan, itu adalah bukaan jalan proyek,” tegasnya.

Ada lima aktivitas tambang berizin di Gunung Slamet, yang aktif hanya tiga

Saat ini, Mahendra menyebut ada lima kegiatan pertambangan yang mengantungi izin di Gunung Slamet.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan