“Kalau mandiri berbagi juga sudah terlaksana yakni dengan berbagi ilmu dengan sekolah sekitar misalnya dengan belajar bersama dengan sekolah lain,” tambahnya.
Pihaknya juga terus melakukan pembekalan kepada para guru melalui bimbingan teknis (bimtek) hingga workshop.
Dalam pembekalan sudah komplit dengan platform merdeka mengajar (PMM) sehingga para guru hanya perlu mempelajarinya.
Pasalnya, dalam PMM sudah di lengkapi dengan tata cara praktek, regulasi, hingga tata cara penggugahan.
“Kurikulum merdeka ini lebih fleksibel dan menyesuaikan dengan kondisi siswa mau memilih belajar apa dan tidak ada paksaan,” tuturnya.
Selain itu, dalam kurikulum merdeka juga lebih mengembangkan soft skill melalui project penguatan profil pelajar Pancasila (P5). Seperti menyanyi, menari, hingga berwirausaha.
“Misalnya kalau menari, menyanyi ini nanti secara periodik akan ada pentas. Dan ini menjadi media untuk anak mengapresiasi diri. Kewirausahaan juga di ajarkan seperti urban farming, budidamber, pengolahan hingga penjualan,” tandasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah