“Misalnya di Banyumanik paling banyak disabilitas sensorik, lalu di tembalang untuk yang intelektual dan lainnya, nanti kita akan cari data secara lengkap agar bisa di klasifikasikan,” terangnya.
Berdasarkan data 6.340 penyandang disabilitas dan 689 tuna rungu di Kota Semarang. Ia mengaku akan bekerjasama dengan perusahaan yang memiliki anggaran Coorporate Social Responsibility (CSR).
“Misalnya saja kerjasama dengan mal agar penyandang disabilitas bisa mendapat diskon tertentu dengan menunjukkan kartu disabilitas yang dibuat oleh Dinsos,” jelasnya. (Ak/Wl)