Antonius langsung memberi tahu istrinya dan pegawainya tentang apa yang ia lihat. Karena tak ada yang merespons teriakannya di lantai atas kos, ia pun bergegas menuju warung depan untuk meminta bantuan.
Pak San tinggal seorang diri di kos tersebut selama beberapa waktu. Antonius juga menceritakan bahwa terakhir kali ia bertemu dengan Pak San yakni pada Kamis malam di warungnya.
BACA JUGA: Video Mahasiswi Kedokteran Undip Semarang Meninggal di Kos, Polisi Temukan Catatan Dugaan Bullying
Saat itu, Pak San hanya meminta dibuatkan kopi dan menolak tawaran makanan. Setelah warung tutup dari Jumat hingga Minggu, Antonius baru mengetahui kejadian tragis itu pada Senin ini.
Selama hidupnya, Antonius sering merasa iba terhadap kondisi Pak San yang sudah tua dan kerap terlihat berjalan sendirian tanpa tujuan. Ia pun sering membuatkan kopi dan memberi rokok sebagai bentuk perhatian.
“Saya kasihan melihatnya, sudah tua sering kelihatan sendirian tanpa arah,” ujar Antonius dengan nada sedih. (*)