Ekbis

Djarum Foundation Sumbang Insinerator, Kudus Perkuat Sistem Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Menuju 2029

×

Djarum Foundation Sumbang Insinerator, Kudus Perkuat Sistem Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Menuju 2029

Sebarkan artikel ini
Djarum Foundation Sumbang Insinerator, Kudus Perkuat Sistem Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Menuju 2029
Djarum Foundation menyerahkan bantuan dua unit Insinerator ke Desa Jati Kulon dan Desa Kedungdowo, Kudus. (Steve Arie/beritajateng.tv)

KUDUS, beritajateng.tv – Djarum Foundation berkomitmen mendukung target nasional pengelolaan sampah 90 persen pada tahun 2029 sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2025-2029.

Melalui program Bakti Lingkungan, Djarum Foundation menyerahkan bantuan dua unit Insinerator ke Desa Jati Kulon dan Desa Kedungdowo, Kudus.

Langkah ini menjadi pelengkap dari inisiatif pengelolaan sampah terpadu yang telah bergulir sejak 2018.

Insinerator tersebut terfokus untuk menangani limbah residu. Yakni sampah anorganik yang telah melalui proses pemilahan dan tidak memiliki nilai ekonomis ataupun potensi daur ulang.

BACA JUGA: Revitalisasi Taman Inspirasi Kartini di Rembang, Djarum Foundation Ajak Mahasiswa Gaungkan Semangat Lingkungan

“Sudah hampir delapan tahun kami mendorong pengelolaan sampah organik di Kudus. Kini, fokus beralih pada residu. Namun, teknologi saja tidak cukup. Solusi utama tetap berada pada individu sebagai produsen sampah. Tanpa perubahan perilaku dan kesadaran dari tingkat rumah tangga, masalah sampah akan terus berulang,” terang Jemmy Chayadi, Program Director Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF).

Insinerator dari Djarum Foundation ini menggunakan teknologi ramah lingkungan dengan pengembangan sesuai delapan standar baku mutu.

Menariknya, alat ini tidak memerlukan bahan bakar fosil, melainkan menggunakan sampah residu sebagai sumber energi utama.

Untuk beroperasi secara penuh selama 24 jam, membutuhkan sekitar 6,5 ton sampah residu per hari dari tiga desa terdekat. Yang umumnya terdiri dari plastik kemasan, popok bekas, dan limbah sejenis lainnya.

Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, turut menyambut baik inisiatif ini. “Kami mewakili masyarakat Kabupaten Kudus mengapresiasi dukungan dari Djarum Foundation. Bantuan insinerator ini bukan hanya alat, tetapi juga menjadi pemicu semangat masyarakat desa untuk mengelola sampah secara mandiri. Ke depan, kami harap lebih banyak desa dapat merasakan manfaat serupa,” kata dia.

Pengoperasian insinerator pun mulai dengan pelatihan teknis yang diberikan langsung oleh Redi Joko Prasetyo, Deputy Manager Program BLDF. Dalam pelatihan tersebut, ia menekankan pentingnya pemilahan sampah sejak dari rumah.

“Insinerator ini tidak boleh untuk membakar sampah organik. Oleh karena itu, keterlibatan warga dalam memilah sejak awal sangat menentukan efektivitas dan keamanan alat ini,” tegas Redi.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan