Ekbis

Dolar AS Perkasa, Rupiah Tertekan: Ketidakpastian Politik & Suku Bunga Jadi Pemicu

×

Dolar AS Perkasa, Rupiah Tertekan: Ketidakpastian Politik & Suku Bunga Jadi Pemicu

Sebarkan artikel ini
Kurs Rupiah versus Dolar AS
Kurs Rupiah versus Dolar AS (sumber: freepik.com)

The Fed dan Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga

Di sisi lain, para analis memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada 28–29 Oktober 2025. Data pasar tenaga kerja AS yang melemah menjadi faktor utama pemicu kebijakan tersebut.

Peter Cardillo, Chief Market Economist Spartan Capital, menyebut pasar mengalami bias momentum.

Sementara itu, pengamat forex Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah bergerak fluktuatif dan berpotensi ditutup di kisaran Rp16.580–Rp16.530.

Selain itu, pasar menilai peluang lebih dari 99% untuk pemangkasan suku bunga The Fed berdasarkan data CME FedWatch.

Tak hanya itu, ketidakpastian politik AS juga menambah tekanan terhadap rupiah. Para senator AS kembali gagal meloloskan proposal pengeluaran untuk membuka kembali pemerintahan federal.

Akibatnya, penutupan pemerintah kemungkinan berlanjut hingga pekan depan. Di tengah situasi ini, Presiden AS Donald Trump dikabarkan menggelar diskusi dengan Hamas terkait pertemuan damai di Mesir.

BACA JUGA: Resmi Beroperasi! Ini Daftar Kereta Ekonomi New Generation & Stainless Steel Terbaru 2025

Sementara itu, Ukraina meningkatkan serangan ke infrastruktur energi Rusia, termasuk kilang Kirishi. Tekanan geopolitik tersebut turut menambah volatilitas pasar global.

Faktor Domestik: Belanja Pemerintah dan Stabilitas Rupiah

Di dalam negeri, keterlambatan penyerapan belanja kementerian/lembaga pada 2025 ikut menekan rupiah. Namun, kebijakan efisiensi anggaran membuat penyerapan berbeda dari tahun sebelumnya.

Meski demikian, pemerintah tetap optimistis kondisi ini akan membaik menjelang akhir tahun. Kementerian Keuangan mencatat bahwa 12 kementerian/lembaga besar telah merealisasikan sekitar 80% anggaran mereka.

Oleh karena itu, pemerintah berharap penyerapan belanja nasional meningkat menjelang penutupan tahun anggaran untuk mendukung stabilitas rupiah.

Secara keseluruhan, faktor global dan domestik turut memengaruhi pergerakan rupiah hari ini. Investor pun terus memantau perkembangan politik AS, kebijakan The Fed, dan kondisi ekonomi dalam negeri. Semua faktor ini menjadi penentu utama arah nilai tukar rupiah dalam jangka pendek.(*)

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan