SEMARANG, beritajateng.tv – DP3A Kota Semarang menggelar musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) perempuan dan anak di setiap kelurahan.
Pihaknya menekankan beberapa poin penting yang bisa menjadi program pemberdayaan perempuan dan anak pada 2025 mendatang.
Hal ini kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang, Ulfi Imran Basuki di Semarang.
Ia mengatakan, ada beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian dalam penyusunan program 2025. Khususnya di bidang pemberdayaan perempuan dan anak saat Musrenbang.
Masih tingginya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menjadi dasar untuk menyusun program untuk 2025.
Dia menyebut, penyebab utama KDRT di ibu kota Jawa Tengah mayoritas karena kondisi ekonomi. Maka, perlu upaya atau program peningkatan kesejahteraan rumah tangga, antara lain melalui pemberdayaan perempuan
“Ibu-ibu harapannya punya ilmu kewirausahaan. Kakau bisa, usulan programnya di sisi ekonomi. Misalnya, program urban farming, fasilitasi UMKM, kemudahan kredit bagi pelaku usaha wanita,” papar Ulfi, Kamis 1 Februari 2024.
Musrenbang Perempuan dan Anak
Menurutnya, program peningkatan ekonomi melalui pemberdayaan perempuan sangat perlu. Untuk menjadikan apra ibu mandiri dan bisa membantu pendapatan keluarga.