“Kami tetap yang pertama tegak lurus terhadap Ibu Ketum dan amanat partai. Kami tetap akan turun ke bawah, bergembira, tertawa, menangis bersama rakyat,” tegas Oni.
Tantangan PDIP Kabupaten Tegal tanpa kursi bupati di wilayahnya
Oni juga membeberkan tantangan besar yang DPC PDIP Kabupaten Tegal hadapi dalam beberapa kontestasi politik terakhir. Ia menyebut, PDIP Tegal saat ini tidak memiliki kepala daerah maupun wakil kepala daerah.
“Di Kabupaten Tegal sendiri perlu ketahui, kami tidak punya bupati, tidak punya wakil bupati, tidak punya ketua daerah. Kami hanya punya wakil ketua DPR,” ungkap Oni.
Meski demikian, ia berharap seluruh unsur partai, baik struktural, fraksi, maupun dua pilar, dapat bekerja lebih solid untuk memperbaiki capaian politik ke depan.
Oni mengakui perolehan kursi PDIP di DPRD Kabupaten Tegal menurun dari 12 menjadi 10 kursi. Selain itu, PDIP juga kalah dalam Pilkada karena maju sendirian melawan koalisi besar.
“Harapan saya, baik dari struktural, fraksi, dan dua pilar ini bisa bahu-membahu agar Kabupaten Tegal bisa lebih hebat dari kemarin. Pilkada kami hanya sendiri, dikeroyok 12 partai. Sehingga kami kalah,” ujarnya.
Namun, Oni menilai capaian suara PDIP tetap patut diapresiasi. Menurutnya, PDIP Kabupaten Tegal masih mampu meraih sekitar 32 hingga 33 persen suara.
BACA JUGA: Ingin Kembalikan Status, Pengurus Baru PDIP Jateng Optimis Jawa Tengah Jadi Benteng Banteng di 2029
“Dalam kekalahan itu ada kebanggaan. Kabupaten Tegal, PDI Perjuangan, mampu menghadirkan 32 koma sekian persen. Itu saya anggap luar biasa,” ucapnya.
Ia menegaskan perolehan suara tersebut mampu PDIP raih tanpa praktik politik uang dan tanpa modal besar.
“Kami tidak kalah dalam semangat. Tanpa money politic, tanpa kapital besar, kami mampu memperoleh suara 33 persen. Itu bukan ujug-ujug datang dari langit, itu hasil kristalisasi darah dan keringat,” tegas Oni.
Menurutnya, capaian tersebut merupakan hasil kerja kolektif kader, relawan, dan simpatisan yang bergerak bersama selama berbulan-bulan.
Ke depan, PDIP Kabupaten Tegal menargetkan penambahan kursi legislatif dengan tetap mengandalkan kerja langsung di lapangan.
“Teman-teman di Kabupaten Tegal, baik struktural maupun relawan dan simpatisan, bahu-membahu selama sekian bulan. Program kami tetap akan turun ke bawah dan kami bertekad untuk menambah kursi,” tutupnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi












