“Melalui kesempatan ini, KNTI mengajak untuk bersatu memperjuangkan kehidupan laut yang berkelanjutan. Hal ini dapat dilalui dengan cara memperkuat jaringan solidaritas, perlindungan dan penguatan Hak Tenurial Nelayan. Memastikan edukasi yang merata, dan Peran Aktif Pemuda dan Perempuan Pesisir dalam pengelolaan perikanan” Jelas Hendra, Ketua Umum Kesatuan Pelajar Pemuda dan Mahasiswa Pesisir Indonesia (KPPMPI). Adapun kesatuan tersebut merupakan badan otonom kepemudaan KNTI.
KNTI perjuangkan hak perlindungan nelayan tradisional
Lanjut Hendra, Dampak serius perubahan iklim semakin dirasakan oleh nelayan kecil dan tradisional di seluruh Indonesia. Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) bersama memperjuangkan hak-hak atas perlindungan nelayan tradisional. Selain itu juga perempuan pesisir, pembudidaya, pengolah ikan dan petambak garam, serta masyarakat pesisir pada umumnya.
“Ide-ide, gagasan-gagasan, rekomendasi-rekomendasi untuk perubahan iklim yang merupakan hasil dari rembuk di 35 kabupaten/kota. Semoga menjadi arah kebijakan bagi pemerintah desa, kabupaten/kota, provinsi hingga pemerintah pusat. 13 Desember bertepatan dengan Hari Nusantara, akan kami sampaikan ke publik hasil-hasil keseluruhan rembuk iklim pesisir ini.” Terang Hendra
Sementara itu, Ribut Juwarni selaku Ketua DPD KNTI/KPPI Kabupaten Kendal menyampaikan bahwa kegiatan rembuk seperti ini mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Kendal. Pemerintah tersebut terwakili oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perumahan dan Permukiman, Dinas Lingkungan Hidup, Camat Rowosari, Kades Gempolsewu, UPP Poltekkes Kemenkes Semarang dan perwakilan anggota Dewan Komisi C DPRD Kabupaten Kendal.
BACA JUGA: Semarang Terancam Tenggelam, WALHI Jateng Ingatkan Krisis Iklim
Dalam kegiatan rembuk ini menghasilkan beberapa pembahasan atas usulan nelayan. Antaranya adalah program sabuk pantai guna mengatasi abrasi laut baik permanen maupun tidak permanen ( penanaman mangrove ). Selain itu, peningkatan penghasilan nelayan dengan mengoptimalkan potensi alam yang ada dengan membentuk Kelompok Sadar Wisata terkait penataan dan promosi Pantai Moris sebagai obyek wisata baru dan masih banyak lagi.(*)
Editor: Farah Nazila