FeatureOlahraga

Dua Dekade Lebih Dukung PSIS Semarang, Begini Asal-Usul Kelompok Suporter Panser Biru

×

Dua Dekade Lebih Dukung PSIS Semarang, Begini Asal-Usul Kelompok Suporter Panser Biru

Sebarkan artikel ini
Panser Biru
Suporter PSIS Semarang yang Bernama Panser Biru saat memberikan dukungan di Stadion Jatidiri, beberapa waktu yang lalu. (Foto: Instagram/@panserbiru2001)

“Kita di sana kumpul, kita harus bikin sesuatu untuk PSIS Semarang. Akhirnya kita sepakat, bikin wadah untuk suporter. Dulu kita melihat suporter paling rapi itu Malang. Kita berandai-andai, bisa nggak ya kayak Malang,” lanjutnya.

Benny Setiawan usulkan nama hingga jadi Ketua Umum pertama Panser Biru

Setelah menyatukan visi, Benny dan teman-temannya kemudian mulai memikirkan nama yang nantinya akan menjadi identitas suporter. Saat itu beberapa orang termasuk Benny memiliki beberapa usulan. Di antaranya Bosnia (Bocah Semarang Mania), Fan Bos (Fans Bocah Semarang), Bocah Semarang (Bocas), Pasukan Suporter Semarang-Biru (Panser Biru) dan masih banyak yang lainnya.

“Ada beberapa nama, tapi nama Panser usulan saya yang terpilih. “Panser” itu kan dalam bahasa Jerman artinya tank, jadi nama yang artinya memotivasi. Kita ingin PSIS Semarang tangguh seperti tim-tim Jerman,” ucapnya.

Karena menggunakan nama usulan dari Benny, ia kemudian secara resmi diangkat menjadi Ketua Umum pertama Panser Biru. Benny-lah juga yang kemudian meletakkan dasar-dasar organisasi pada Panser Biru sehingga kini menjadi salah satu basis suporter paling solid di Indonesia.

BACA JUGA: Cerita Si Cantik Deva Marsiana, Setia Dukung PSIS di Tengah Sibuknya Jadi Aktris

“Zaman saya mungkin salah satu suporter yang telah punya AD/ART dan administrasi. Walaupun dulu kita belum punya sekretariat. Jadi awalnya suporter Semarang hanya nonton-nonton tanpa terkoordinir, kalau suporter terkoordinir pas ada kericuhan mudah terdeteksi,” jelas Benny yang telah menonton PSIS Semarang sejak kelas 4 SD itu.

Kini, lebih dari dua puluh tahun Panser Biru berdiri. Ketua umumnya pun telah bergonta-ganti. Namun, sebagai salah satu inisiator, Benny berpesan agar seluruh anggota dapat lebih dewasa dalam menyikapi hasil pertandingan. Bagaimanapun, ia tidak ingin melihat kericuhan yang disebabkan oleh sepak bola. (*)

Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan