“Yang tua, muda, semua bisa kumpul. Dulu banyak yang jalannya sendiri-sendiri, sekarang bisa bareng. Jadi ini bukan hanya hiburan, tapi juga ajang persaudaraan,” ujarnya.
Sainan sendiri sudah aktif selama empat bulan di kegiatan Blok GM dan mengaku atmosfer yang tercipta sangat positif.
BACA JUGA: Raksasa Otomotif India Bajaj Auto Rambah Global, Bajaj di Semarang Jadi Wajah Baru Transportasi Kota
“Kami bisa saling tukar pikiran, saling support. Ini jadi wadah yang menyatukan pencinta otomotif Semarang tanpa perbedaan,” ucapnya.
Baik Hauwke maupun Sainan sama-sama berharap pemerintah Kota Semarang dapat melihat geliat komunitas otomotif ini sebagai potensi, bukan ancaman.
Selain memperkuat solidaritas warga, kegiatan semacam ini juga berpotensi menarik wisatawan dan menggerakkan ekonomi kreatif.
“Semarang itu strategis, di tengah-tengah antara Jakarta dan Surabaya. Kalau kelola baik, Blok GM bisa jadi pusat kegiatan otomotif terbesar di Jawa Tengah,” pungkas Hauwke. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi













