Desa yang dikenal sebagai kampung gila kini berubah menjadi desa wisata Paringan.
Program tersebut digagas langsung oleh para penduduk lokal yang bertujuan untuk dapat terus berkarya meski dengan segala keterbatasan.
Baca Juga: Uniknya Penyajian Nasi Kebuli Asal Arab di Warung Aceh Blora
Konon, desa tersebut sudah ditempati oleh para ODGJ sejak tahun 1970-an.
Hal itu disebabkan lantaran faktor kemiskinan yang dapat mengakibatkan penduduk menjadi kurang gizi.
Penyebab lainnya yaitu kondisi tanah yang gersang mengandung kapur sehingga sulit untuk dijadikan lahan pertanian.
Bahkan, perempuan dalam keadaan hamil hanya dapat mengkonsumsi makanan seadanya.
Semua itu menyebabkan para penduduknya mayoritas dikenal sebagai Tunagrahita sebutan bagi seseorang yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata.(*)