Kantin Sehat SDN Pekunden merupakan bagian dari program kerja sama antara sekolah dan UNICEF yang mulai sejak tahun 2024. Program ini bertujuan mendorong pola makan sehat sekaligus menekan angka obesitas anak.
“Kantin sehat ini sejak kami ikut program UNICEF tahun 2024 untuk mengurangi kegemukan anak. Jadi makanan yang dijual harus buatan rumah, tidak boleh kemasan seperti ciki atau permen,” terang Resy.
Orang Tua Ikut Menjaga Pola Makan Anak Lewat Kantin Sehat
Kantin Sehat SDN Pekunden ternyata melibatkan sekitar sepuluh orang tua siswa yang menitipkan makanan rumahan untuk dijual di sekolah. Dengan konsep itu, pihak sekolah berupaya menjaga agar siswa terbiasa mengonsumsi makanan aman dan bergizi.
“Yang menyetor makanan itu kebanyakan orang tua siswa, jadi otomatis menunya sehat dan tidak berminyak,” kata Resy.
BACA JUGA: Jateng Buka Kanal Aduan Keracunan MBG, Bisa Lapor Jika Dapat Makanan atau Buah Tak Segar
Meski kerja sama program obesitas UNICEF untuk 2024 telah berakhir, SDN Pekunden tetap berkomitmen melanjutkan prinsip kantin sehat di tengah tantangan ekonomi akibat MBG.
“Kami tetap berupaya mempertahankan konsep kantin sehat. Mungkin hasilnya menurun, tapi manfaatnya untuk anak-anak jauh lebih besar untuk jangka panjang,” pungkasnya. (*)
Editor: Farah Nazila