SEMARANG, beritajateng.tv – Suasana duka menyelimuti warga Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang, setelah empat warganya menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus pariwisata Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) di ruas Tol Pemalang pada Sabtu, 25 Oktober 2025 pagi.
Pantauan beritajateng.tv, keempat jenazah tiba pada Sabtu, 25 Oktober 2025 pukul 21.50 WIB. Terlihat Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, yang hadir dalam proses tersebut. Para warga dan perwakilan keluarga korban berkumpul di halaman Kelurahan Bendan Ngisor untuk berdoa bersama.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Bendan Ngisor, Sugeng Purwoko, secara simbolis menyerahkan empat jenazah kepada keluarga masing-masing. Keempat korban yakni Abdul Ghofur, Endah, Komsiyah, dan Sri Fitriyati.
“Pada malam hari ini kita terima empat jenazah atas nama Bapak Abdul Ghofur, Endah, Komsiyah, dan Sri Fitriyati. Rencananya, Bapak Abdul Ghofur akan dimakamkan di pemakaman Gunungpati, sementara dua jenazah lain dimakamkan di pemakaman umum Bendan Ngisor pukul 10.00 pagi,” ujar Sugeng usai penyerahan jenazah di Kelurahan Bendan Ngisor.
BACA JUGA: Kronologi Kecelakaan Bus Wisata FKK Bendan Ngisor Semarang di Tol Pemalang
Ia menambahkan, malam ini jenazah diserahkan kepada keluarga untuk kemudian dilaksanakan doa bersama di rumah masing-masing.
Sugeng juga menjelaskan bahwa kegiatan wisata tersebut merupakan agenda rutin FKK Bendan Ngisor yang rencananya menuju Guci, Kabupaten Tegal. Namun, di perjalanan bus mengalami kecelakaan di pintu keluar tol hingga menimbulkan korban jiwa dan luka-luka.
“Acara ini pagi tadi adalah kegiatan FKK Kelurahan Bendan Ngisor. Rencananya ke Guci, tapi di exit tol terjadi musibah. Ada empat yang meninggal, sebagian dirawat di RS Elisabeth, dan beberapa sudah diizinkan pulang oleh dokter,” jelasnya.
Kegiatan Wisata Warga Kelurahan Bendan Ngisor Setop Sementara
Ia menyampaikan bahwa untuk sementara seluruh kegiatan rekreasi warga akan dihentikan sebagai bentuk duka dan penghormatan kepada para korban.
“Minggu depan masih ada tiga rombongan yang rencana rekreasi, tapi sementara kita stop dulu. Kita berduka, kita menghormati FKK kita yang biasanya berjuang di bidang kesehatan, kini tertimpa musibah,” tuturnya.
Sugeng juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Semarang, termasuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang hadir memberikan dukungan, serta berbagai pihak yang telah membantu penanganan korban.













