“Berangkatnya 3 hari sebelumnya. Rencana mau idulfitri di sana sekalian. Sebelum berangkat ngumpul di rumah saya. Saya sebagai kakak istri saya kakak kandungnya. Kami akrab sekali karena kakak beradik hanya dua. Kami pun nggak menyangka kalau belum terima kabar. Kabar dan info kami terima dari kementerian luar negeri dari KBRI ternyata memang kabarnya benar,” ungkapnya.
Sosok Teladan dan Motivator Warga
Ketua RT 17 RW 06, Wira Putra Jasa, membenarkan bahwa Dawam Mahmud beserta keluarganya adalah warga yang aktif dalam kegiatan keagamaan di lingkungan tempat tinggal mereka.
“Dawam sangat aktif berkegiatan di lingkungan. Sehingga beliau dari masa ke masa jadi pengurus RT karena memang gercep kalau merespon segala sesuatu. Aktif juga di kegiatan keagamaan. Ada mushala di lingkungan, beliau salah satu penggerak. Motivator buat kami untuk bisa berbuat kebaikan,” terangnya.
Kali terakhir Wira bertemu korban sebelum berangkat umroh, yakni pada peringatan Nuzulul Quran di Mushalanya. Saat itu, takmir masjid juga mengundang anak yatim piatu.
“Dari pertemuan itu kami tidak pernah ada firasat apapun dari almarhum. Apa yang di benaknya kaami juga tidak bisa lihat spesifik. Jadi, ya mengalir kayak biasanya aja,” ungkapnya.
Sedikit informasi, bus rombongan umrah yang mengangkut Warga Negara Indonesia (WNI) mengalmi kecelakaan hingga terbakar di Wadi Qudeid, Arab Saudi, Kamis 20 Maret 2025.
Akibat kecelakaan ini sebanyak 20 jemaah asal Indonesia menjadi korban. Lebih rinci, enam orang meninggal dan 14 lainnya mengalami luka-luka. Kemudian 6 WNI meninggal dunia dan 4 di antaranya adalah warga Semarang. (*)
Editor: Elly Amaliyah
Respon (2)