Ia juga mengingatkan bahwa Liga 1 dan Liga 2 kini pembayarannya tak boleh dari APBD atau BUMN. Pemerintah daerah hanya diperbolehkan menggelar kompetisi amatir secara transparan, sesuai aturan baru Kemendagri.
“Kompetisi daerah bisa jadi sarana meredam kenakalan remaja, mencegah narkoba, sekaligus kampanye kesehatan. Kalau atlet kita gizinya baik, tinggi-tinggi nanti,” kata Erick.
Wagub Jateng sebut kompetisi sepak bola amatir bisa cegah kenakalan remaja
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen alias Gus Yasin menilai kompetisi sepak bola amatir berpotensi menekan angka kekerasan dan kenakalan di kalangan remaja.
“Koordinasi kabupaten dan kota sudah baik. Dengan adanya liga sepak bola, kekerasan dan kenakalan bisa diturunkan karena mereka diajak berkompetisi lewat jalur olahraga,” ujar Gus Yasin.
Ia memastikan pihaknya akan segera memetakan klub-klub yang siap mengikuti kompetisi.
“Habis ini kita petakan di Dinas Olahraga. Ada beberapa klub yang akan tim PSSI bantu, insyaallah segera kita rumuskan. Waktunya tepat,” ujarnya.
BACA JUGA: Rusuh Suporter PSIS Semarang dengan Aparat, Erick Thohir Angkat Bicara
Gus Yasin menilai sinergi ini penting untuk memperkuat pembinaan talenta muda. “Kita ingin anak-anak muda diarahkan ke hal positif. Sepak bola itu salah satu jalannya,” pungkas dia. (*)
Editor: Farah Nazila