“Jumlah menteri, wakil menteri, hingga staf khusus sudah lebih dari seratus orang. Koordinasi pasti sulit berjalan,” ujarnya.
Meski begitu, Sudirman mengakui ada sejumlah capaian positif. Stabilitas ekonomi dan diplomasi internasional disebut cukup menonjol.
“Diplomasi luar negeri Prabowo paling aktif sepanjang sejarah. Dalam setahun, ia sudah melakukan 26 kunjungan ke luar negeri,” katanya.
Namun, ia mengingatkan agar perhatian terhadap isu domestik seperti reformasi kepolisian dan penegakan hukum jangan terabaikan.
BACA JUGA: Prodem Jateng Desak KPU Surakarta Buka Salinan Ijazah Jokowi, Minta Transparansi Publik
Ia menekankan bahwa keberanian melakukan reformasi menjadi ujian utama. “Kalau Prabowo mampu melakukan pemutusan jelas dengan kekuasaan lama, publik akan mendukung penuh,” tegasnya.
Sudirman juga mengajak generasi muda agar berani bersuara. “Anak muda jangan diam. Sampaikan aspirasi agar pemerintah tahu arah yang rakyat harapkan,” tuturnya.
Hersubeno Arief menutup diskusi dengan menyimpulkan bahwa masa depan Indonesia tergantung pada keseriusan pemerintah memperbaiki sistem dan moralitas.
“Indonesia bukan hamster yang terus berputar tanpa arah. Negara ini punya masa depan besar jika berani berbenah,” ujarnya. (*)