Mahasiswa, kata Daniel, terlibat langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, dan promosi festival. Sehingga memberi mereka pengalaman praktis dalam bidang komunikasi dan pemasaran.
“Dengan menggabungkan unsur-unsur tradisi dan teknologi, kami berharap dapat memberikan pengalaman yang edukatif sekaligus menyenangkan,” sambungnya.
Wadah mahasiswa belajar langsung sebelum terjun ke masyarakat
Sementara itu, Wakil Dekan I FTIK USM, Fajriannoor Fanani turut mengapresiasi jalannya Festival Komukino ini. Menurutnya, mahasiswa Ilmu Komunikasi USM telah berhasil belajar dalam mengelola dan memproduksi acara dengan skala yang luas dan beragam.
“Ini lebih dari acara budaya, festival ini bukti akademik yang mampu menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat. Kami percaya pengalaman seperti ini akan menjadi bagian penting dalam mencetak lulusan yang kompeten dan relevan dengan perkembangan zaman,” kata Fajri.
Fajri menambahkan, festival ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, mengenai kekayaan budaya Jawa Tengah. Selain itu juga memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dalam konteks acara budaya yang besar dan menyenangkan
“Mari kita dukung sehingga kebudayaan Jawa Tengah tidak hanya jadi kebanggaan tapi inspirasi bagi kita semua,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila