SEMARANG, beritajateng.tv – Pendidikan dan pengetahuan terkait pencegahan korupsi penting diberikan kepada para peserta didik sejak jenjang SMP dan SMA sederajat.
Pembelajaran antikorupsi itu bisa diintegrasikan ke dalam pendidikan karakter guna menyemai nilai etika dan moral yang kuat, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab.
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Semarang, Joko Sriyono, menegaskan hal tersebut pada Festival Sekolah Berintegritas tingkat SMP/MTs se-Kabupaten Semarang di SMPN 2 Tuntang, Senin, 8 Desember 2025.
Konsekuensinya, kata Joko, para guru juga harus terbekali dengan pengetahuan antikorupsi agar efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta didik tentang antikorupsi.
Ia menyebut pendidikan antikorupsi harus lebih intensif lagi di sekolah. Sebab, belum semua siswa di sekolah betul-betul paham serta mengetahui perilaku yang merugikan tersebut.
“Ada korupsi waktu, ada korupsi uang, dan sebagainya. Maka perlu pembelajaran yang intensif agar anak paham bahwa korupsi itu menyengsarakan dunia pendidikan dan kehidupan,” ujarnya.
Apresiasi terhadap Festival Sekolah Berintegritas
Dewan Pendidikan, lanjut Joko, sangat mengapresiasi langkah Inspektorat Kabupaten Semarang yang telah menggelar festival sekolah berintegritas ini.
Menurutnya, kegiatan itu menjadi ruang untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi sejak di sekolah. Di satu sisi, para penyuluh antikorupsi di sekolah harapannya juga bisa menjadi “leader” dalam pendidikan antikorupsi.
“Saya kira, stimulan dari inspektorat sudah ada, tinggal bagaimana peran penyuluh antikorupsi bisa mendorong pemberian pendidikan antikorupsi di sekolah-sekolah,” tegasnya.













