SEMARANG, beritajateng.tv – Bakti Olahraga Djarum Foundation berkolaborasi dengan Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI Jawa Tengah menyelenggarakan Festival SenengMinton Semarang 2025 yang berlangsung di Polytron Stadium, Universitas Diponegoro, Kamis, 20 November 2025.
Sebanyak 510 siswa kelas 1 hingga 3 sekolah dasar dari 17 SD di Semarang ambil bagian dalam perlombaan berformat fun games tersebut.
Selain Semarang, Festival SenengMinton juga telah terselenggara di berbagai kota di Jawa Tengah seperti Kudus (23-24 Juni) Solo (23 September), dan Purwokerto (8 November).
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengatakan penyelenggaraan Festival SenengMinton bertujuan untuk menyemai rasa cinta terhadap olahraga bulutangkis dengan cara yang menyenangkan agar siswa dapat menikmati permainan sambil belajar.
Menggunakan format fun games yang inklusif, Yoppy berharap perlombaan ini menjadi titik awal proses pembinaan hingga terlahir regenerasi pebulutangkis handal untuk masa depan Indonesia.
Dalam Festival SenengMinton ini pihaknya ingin mengobarkan semangat dan menumbuhkan rasa cinta terhadap bulutangkis dari level usia dini, dengan harapan proses pembibitan dapat mulai dengan cara terstruktur dan masif.
BACA JUGA: Raih 16 Gelar di Polytron Muria Cup Sirnas C 2025, PB Djarum Sabet Juara Umum
“Kami yakin membentuk atlet yang tangguh dan handal dimulai dari rasa senang terhadap jenis olahraganya. Melalui festival ini, kami ingin kenalkan dan membawa perlombaan yang dapat memicu motivasi siswa untuk menggeluti dunia bulutangkis,” kata Yoppy.
Sementara itu, Ketua Umum Pengprov PBSI Jawa Tengah, Basri Yusuf, menuturkan, Festival SenengMinton menjadi salah satu langkah untuk mendeteksi dan menumbuhkan bibit-bibit pebulutangkis berbakat sejak usia dini.
Menurutnya, perlombaan ini juga menjadi sarana edukatif yang dirancang agar para siswa lebih mengenal dan mencintai olahraga bulutangkis.
Pihaknya mengemas seluruh rangkaian kegiatan Festival SenengMinton dengan unsur-unsur yang berkaitan langsung dengan bulutangkis, sekaligus sebagai upaya untuk mensosialisasikan olahraga ini kepada siswa sekolah dasar.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan minat bermain bulutangkis baik di kalangan anak-anak maupun orang tua mereka. Melalui dukungan masyarakat terhadap kegiatan di tingkat kabupaten dan kota, kami yakin proses pembinaan atlet dari akar rumput akan semakin kuat,” ungkap Basri.
Alasan Festival SenengMinton 2025 Berlangsung di Kota Semarang
Terpilihnya Kota Semarang sebagai tempat penyelenggaraan bukan tanpa alasan. Untuk itu, Basri berharap, melalui gelaran Festival SenengMinton ini calon pebulutangkis dapat teridentifikasi secara cepat sehingga para siswa dapat menjadi bagian dalam proses regenerasi atlet bulutangkis yang terstruktur dan berkelanjutan.
“Kota Semarang dipilih karena menjadi salah satu lumbung atlet-atlet berbakat. Melihat peta pembinaan, selama ini regenerasi berjalan di klub saja. Melalui ajang ini, kami ingin menyentuh level akar rumput dengan mendorong sekolah dan guru untuk menggalakkan ekstrakurikuler bulutangkis,” terang Basri.
Dari Festival SenengMinton akan berkelanjutan dengan kejuaraan di tingkat SD, SMP hingga SMA. Sehingga, harapannya atlet yang jago dari sekolah-sekolah bisa terarah masuk ke klub
Festival SenengMinton Semarang 2025 menerapkan sistem perorangan dengan penilaian pemenang berdasarkan catatan waktu tercepat.
Untuk peserta kelas 3, terdapat lima jenis rintangan yakni Service to Target, Shuttle Run, Pyramid Shuttlecock, Throwing The Shuttlecock, dan Zig Zag Run. Sementara untuk peserta kelas 1 dan 2, perlombaan Service to Target ditiadakan.
Pada Service to Target, peserta melakukan service lurus dengan memasukkan shuttlecock ke dalam bidang target warna yang ditentukan.
BACA JUGA: Unggul di Audisi Umum PB Djarum, 9 Atlet Terpilih Terima Djarum Beasiswa Bulutangkis 2025
Lalu Shuttle Run, siswa berlari dari titik tengah mengambil kok, kemudian memindahkan ke sisi seberangnya. Siswa yang berhasil menyelesaikan rintangan ialah yang sukses memindahkan semua kok.
Sedangkan Pyramid Shuttlecock yaitu menyusun kok berbentuk piramid sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan.
Kemudian Throwing The Shuttlecock, siswa melempar kok ke dalam lubang target. Di Zig Zag Run, siswa berlari melalui halang rintang secara zig zag. Usai menyelesaikan seluruh perlombaan tersebut, peserta harus menekan tombol timer selesai.
Masing-masing permainan terancang untuk melatih motorik, koordinasi, serta mengenalkan dasar-dasar teknik bulutangkis dalam bentuk permainan yang menyenangkan.
Setiap sekolah mengirimkan 6 siswa kelas 1 yang terdiri dari 4 putra dan 2 putri. Sedangkan untuk kelas 2 terdapat 10 peserta tiap sekolah dengan komposisi 6 putra dan 4 putri.
Pada kategori kelas 3, per sekolah mengirimkan 14 siswa yang terdiri dari 8 putra dan 6 putri. Usai Kudus, Solo, Purwokerto, dan Semarang, Festival SenengMinton 2025 juga akan berlangsung di Magelang pada 11 Desember mendatang.
Antusias Berkenalan dengan Dunia Bulutangkis
Semangat tinggi untuk ikut dalam Festival SenengMinton Semarang 2025 salah satunya datang dari SDN Bangunharjo yang mengirimkan 30 siswanya untuk berkompetisi menjadi yang tercepat.
Guru Olahraga SDN Bangunharjo, Sumadi, mengapresiasi dukungan penuh dari pihak sekolah dan wali murid yang antusias terlibat dalam upaya mengenalkan olahraga bulutangkis kepada para siswa yang sudah berjalan selama satu tahun kebelakang.
“Alhamdulilah kami mendapatkan support dari semua pihak untuk perlahan membangun kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis. Untuk pertama kalinya sekolah kami mengikuti Festival SenengMinton dan semoga ke depan hasilnya lebih baik. Kami berharap kegiatan perlombaan ini bisa terus berkelanjutan karena kami pasti akan ikut serta dalam kegiatan olahraga bulutangkis,” kata Sumadi.
BACA JUGA: Raih Super Tiket, 50 Atlet Muda Bulutangkis Masuk Babak Karantina di Asrama PB Djarum, Ini Daftarnya
Dari tengah lapangan, antusiasme tinggi tergurat di wajah Muhammad Abdul Karim Jaelani. Siswa kelas 3 SDN Bendan Ngisor itu berhasil menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 00:47.72. Rupanya Jae, sapaan akrabnya, didorong oleh sang ibu untuk berlatih bulutangkis sejak duduk di bangku kelas 2 SD.
“Seru banget, karena permainannya banyak, mulai dari lari zigzag, lempar kok lalu service, terus harus cepat-cepat lari untuk pencet tombol. Dari semua tantangan, aku paling suka service karena seru sekali mukul-mukul bolanya,” cerita Jae.
Para pemenang Festival SenengMinton di tiap lomba mendapat piala, uang pembinaan, dan hadiah dari sponsor yaitu MilkLife, Dua Kelinci, Aice, Hundred, dan produk Savoria. Selain itu, seluruh peserta juga mendapatkan goodie bag dari MilkLife, Dua Kelinci, produk Savoria dan Aice.
Daftar Pemenang Festival SenengMinton Semarang
(nama peserta – nama sekolah – catatan waktu)













