Bukan hanya menonton, pengunjung juga bisa ikut Wayang Experience, mulai dari mewarnai topeng, belajar membuat wayang, hingga menyaksikan 1.000 anak dari berbagai sekolah di Kota Semarang tampil memainkan wayang secara serentak. “Kami ingin anak-anak tumbuh dengan rasa cinta terhadap budaya lokal sejak dini,” kata Agustina.
BACA JUGA: Walikota Semarang Perintahkan Kominfo Cabut Surat Penonaktifan Internet Monitoring CCTV
Festival ini juga menjadi wadah bagi pelaku seni dan UMKM untuk menunjukkan karya terbaik mereka. Selama acara, pengunjung bisa menjelajahi Pasar UMKM yang menampilkan produk kriya, fesyen, dan kuliner khas Semarang.
Menurut Agustina, integrasi antara budaya dan ekonomi kreatif menjadi kunci penting dalam strategi pembangunan daerah.
“Wayang bukan hanya warisan budaya dunia, tetapi juga sumber ekonomi kreatif yang nyata bagi masyarakat,” jelasnya.
Menariknya, Nunung dan Cak Lontong juga turut hadir memberikan sentuhan humor khas mereka di tengah suasana budaya yang kental. Kolaborasi antara seniman tradisi dan pelawak modern ini harapannya mampu menarik lebih banyak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk datang dan mencintai seni pertunjukan lokal.
Festival Wayang Semesta terbuka untuk umum dan tidak biaya sepeser pun alias gratis. Agustina mengajak seluruh warga Semarang dan sekitarnya untuk ikut hadir dan meramaikan acara ini.
“Ayo, sedulur Semarang dan sekitarnya, mari kita rayakan warisan budaya ini bersama. Jadikan Kota Semarang sebagai kota budaya yang hidup dan membanggakan,” tutupnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah












