“Karena kan filmnya juga baru rilis, ya. Jadi masih dalam kajian kami. Kami akan lihat karena juga sudah ada yang menyampaikan komentar-komentar atau protes,” tuturnya.
Walaupun demikian, ia menjelaskan bahwa ia belum mendapatkan informasi mengenai adanya pelaporan dugaan kampanye hitam dalam film dokumenter tersebut.
Film dokumenter “Dirty Vote” ialah garapan sutradara Dandhy Dwi Laksono. Dalam siaran tertulisnya, Dandhy menyampaikan film itu adalah bentuk edukasi untuk masyarakat yang pada 14 Februari 2024 akan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024.
“Ada saatnya kita menjadi pendukung capres-cawapres, tetapi hari ini saya ingin mengajak setiap orang untuk menonton film ini sebagai warga negara,” ujar Dandhy. (ant)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi