Gaya Hidup

Film “Pengin Hijrah” Angkat Kisah Perjalanan Spiritual dari Kampus hingga Uzbekistan, Semarang Jadi Kota Pertama Roadshow

×

Film “Pengin Hijrah” Angkat Kisah Perjalanan Spiritual dari Kampus hingga Uzbekistan, Semarang Jadi Kota Pertama Roadshow

Sebarkan artikel ini
Film “Pengin Hijrah” Angkat Kisah Perjalanan Spiritual dari Kampus hingga Uzbekistan, Semarang Jadi Kota Pertama Roadshow
Roadshow Film Pengin Hijrah di XXI DP Mall Semarang. (Steve Arie/beritajateng.tv)

Usai menyelesaikan produksi, tim Pengin Hijrah langsung menggelar roadshow promosi di tujuh kota di Pulau Jawa. Semarang menjadi kota pertama yang disambangi, disusul Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, dan Sidoarjo.

“Kami memilih Semarang sebagai kota pertama karena antusiasme anak muda di sini sangat tinggi. Setelah gala premiere di Jakarta, kami langsung menuju Semarang,” ungkap Budi.

BACA JUGA: Daftar 4 Film Indonesia yang Pernah Tayang Kini Kembali Hadir di Bioskop, Kisahnya Penuh Haru

Bagi Endy Arfian, memerankan Omar menjadi salah satu peran paling menantang sepanjang kariernya. Ia menggambarkan Omar sebagai sosok yang matang, berprinsip kuat, dan selalu berjuang memberikan pengaruh positif bagi orang di sekitarnya.

“Karakter Omar sangat berbeda dengan pribadi saya. Dia tegas, dewasa, dan punya nilai hidup yang kuat. Tantangannya, saya harus bisa menampilkan sisi manusiawinya, agar penonton bisa relate,” ujar Endy.

Karena Omar digambarkan sebagai keturunan Uzbekistan, Endy juga harus mendalami budaya dan bahasa lokal.

“Beberapa dialog menggunakan bahasa Uzbekistan. Jadi saya belajar logat dan kebiasaan mereka. Bahkan saat bicara bahasa Indonesia, saya tetap mempertahankan sedikit aksen khas Uzbekistan,” tambahnya.

Syuting di tengah suhu ekstrem juga menjadi pengalaman tak terlupakan. “Aksi di tengah salju itu luar biasa. Bibir kaku, badan gemetar, tapi tetap harus profesional,” kenangnya sambil tersenyum.

Sementara itu, Sita Permata Sari mengaku mendapat pengalaman baru lewat perannya sebagai mahasiswi berhijab.

“Awalnya agak canggung karena ini pertama kali saya memakai hijab dalam film. Tapi justru dari situ saya belajar banyak tentang makna hijrah dari sisi perempuan muda yang sedang mencari jati diri,” ungkapnya.

Menurut Sita, karakter Alina yang ia perankan menggambarkan realita anak muda dan mahasiswa masa kini yang masih berproses menemukan arah hidup.

“Semoga lewat film ini, penonton bisa mengambil pesan positif tentang arti perubahan dan perjalanan spiritual masing-masing,” tutupnya. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan