Menurutnya, akreditasi adalah ruang kolaborasi untuk memastikan bahwa lulusan kedokteran memiliki kualitas serta kompetensi yang berorientasi pada keselamatan pasien.
“Prinsip yang kami junjung adalah continuous improvement, sebuah proses perbaikan berkelanjutan dalam sistem penjaminan mutu,” jelasnya.
Sehingga, yang terpenting bukan sekadar penilaian baik atau tidak, melainkan bagaimana institusi mampu menegakkan prinsip tata kelola akademik yang berkesinambungan sesuai standar internasional.
Posisi LAM-PTKes yang telah memperoleh pengakuan internasional dari World Federation of Medical Education (WFME) semakin menguatkan legitimasi asesmen ini.
BACA JUGA: Gandeng BPBD Buleleng, UKSW Kembangkan Riset GeoAI Hybrid: Mitigasi Kebencanaan Pesisir
Pengakuan tersebut menegaskan bahwa pendidikan kedokteran yang diakreditasi oleh LAM-PTKes memiliki kesetaraan standar dengan institusi kedokteran dunia.
“Dengan begitu akan membuka ruang bagi lulusan kedokteran di Indonesia. Termasuk lulusan dari FK UKSW untuk diakui pada level global,” tegas Eko.
Sementara Dekan FK UKSW, dr Leonardo Trisnarizki berharap, para asesor juga dapat memberikan masukan dan pembelajaran yang memperkuat peningkatan kualitas pendidikan Program Studi Kedokteran.
“Sehingga mampu melahirkan lulusan dokter unggul dalam kedokteran komunitas, dengan fokus pada promotif dan preventif penyakit degeneratif,” ungkapnya. (*)
Editor: Farah Nazila