SEMARANG, beritajateng.tv – Warga di Kelurahan Tambakaji Ngaliyan mengeluhkan aktivitas galian C lahan yang dinilai membahayakan karena tebingnya yang curam dan rawan longsor.
Sutrisno, salah satu warga mengaku khawatir lantaran tanahnya yang berada di sebelah lokasi galian ini berpotensi longsor. Pemilik tanah seluas 760 meter persegi ini bahkan sudah melaporkan ke kelurahan setempat.
“Salah satu bidang tanah yang mereka gali memang tepat di sebelah tanah saya. Tanggul yang terbentuk sangat curam, dan saya khawatir jika kami bangun, akan berisiko menyebabkan longsor. Karena hanya ada terasering tanpa pondasi,” ungkap Sutrisno, Kamis, 27 Februari 2025.
BACA JUGA: TPA Galian C Mranggen-Semarang 4 Hari Terbakar Hingga Kini, Asap Tebal Masuk Permukiman Warga
Sutrisno telah mengonfirmasi dengan lurah setempat yang menyatakan belum menandatangani persetujuan penggalian lahan di Tambakaji, yang lokasinya berdekatan dengan Taman Lele.
Tebing yang curam sangat berbahaya jika hanya mengandalkan terasering, terutama karena adanya sutet yang dekat dengan area galian. Sutrisno mendesak agar pengusaha atau pemilik lahan membuat talud untuk memastikan keamanan lahan di atasnya.
“Kalau ada talud, akan lebih aman. Tanpa talud, saya keberatan. Untuk memastikan keamanan dan perjanjian yang tepat, aktivitas perlu dihentikan sementara,” ujar Sutrisno.
Sutrisno yang tidak tinggal di wilayah tersebut, memiliki lahan berdekatan dengan area galian dan seharusnya di libatkan dalam kesepakatan. Dia telah melaporkan masalah ini ke Satpol PP Kota Semarang, namun belum ada tindak lanjut.
Respon (1)