“Terkait pisau pada dada korban, kami masih telusuri,” ungkapnya.
Warga Perumahan Sabrina Kendal cium aroma busuk dan air selokan rumah korban tewas bercampur darah
Kapolsek Boja, AKP Budianton, menjelaskan bahwa kasus ini berawal saat seorang warga bernama Muhadi mencium aroma busuk ketika ia pulang kerja.
Tetangga korban sempat menanyakan hal serupa pada anaknya untuk memastikan aroma tersebut. Setelah warga memeriksa lebih teliti, mereka menyadari bahwa sumber bau itu bukan petai namun bangkai.
Warga kemudian memanggil petugas keamanan perumahan dan bersama-sama menelusuri sumber aroma. Mereka menemukan air mengalir pada selokan depan rumah korban yang berwarna merah bercampur dengan darah.
Temuan itu membuat warga semakin curiga. Mereka akhirnya membuka pintu rumah korban dengan paksa lalu memeriksa tiap ruang dengan penuh kewaspadaan.
Pencarian mereka berakhir pada kamar mandi, tempat tubuh korban tergantung dengan kondisi mengenaskan. “Korban warga perkirakan sudah meninggal lebih dari tiga hari,” ujar Kapolsek.
Polisi masih menggali fakta untuk mengetahui penyebab kematian FA. “Kami masih selidiki penyebab kematian korban dan belum bisa memastikan apakah kasus ini murni bunuh diri atau tindakan kekerasan. Kami tunggu hasil autopsi,” kata AKP Budianton. (*)










