Pemerintah kota, menurut Agustin, juga akan mengeluarkan kebijakan-kebijakan terkait bangunan yang memiliki resiko bencana tinggi.
“Ini nanti jangan dianggap sebagai upaya untuk mempersulit, tetapi sebagai upaya untuk mengantisipasi bencana agar tidak terjadi dikemudian hari,” sebut dia.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P. Martanto mengatakan, apel Gladi Lapang ini upaya untuk menggugah, menggerakkan seluruh stakeholder komponen yang ada di kota Semarang.
“Dengan berbagai latar belakang profesi, pekerjaan bersatu menjadi satu. Nah ini wadahnya FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana). Ada 45 anggota yang terdiri akademisi, dari medis, dokter, media, ada dari Basarnas, sekdin-sekdin dari Dinas Infrastruktur, Perkim, DPU,” ujarnya.
Menurut dia, forum ini akan membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan terkait mitigasi di Kota Semarang. (*)
Editor: Elly Amaliyah