“Penting untuk membumikan konsep-konsep Islam, yang berkaitan dengan alam dan relasinya dengan manusia. Terutama, dalam konteks transisi energi berkeadilan,” ungkapnya.
Fasilitator lainnya, Reka Maharwati dari Enter Nusantara, membagikan pengalaman sukses
program Sedekah Energi yang pernah berlangsung di Yogyakarta dan Lombok.
Maka ia mengajak peserta untuk mengeksplorasi Green ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf). Juga, melihat bagaimana filantropi Islam dapat berkontribusi pada isu lingkungan.
Sedangkan fasilitator dari AktivAsia, Didit Haryo Wicaksono, menegaskan, kegiatan syiar tidak berbeda dengan kampanye.
BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga Evaluasi Satgas Nataru 2024/2025, Pastikan Pasokan Energi di Jateng dan DIY
“Maka prinsip dasar kampanye dan bagaimana mengorganisir para peserta untuk menyebarkan pesan juga kita ajarkan,” katanya.
Lebih lanjut, Aldy Permana menambahkan, usai pelatihan ini para peserta akan mendapatkan mentoring untuk membuat inisiatif aksi iklim mandiri mereka.
Selain itu juga akan mendapatkan dukungan finansial yang akan membantu menginkubasi dan menjadi katalis bagi program mereka selama 2 hingga 3 bulan.
“Dengan pelatihan ini, BHI dapat melahirkan pemimpin muda yang mampu menyebarkan kesadaran akan pentingnya transisi energi berkeadilan dalam perspektif Islam. Serta menginspirasi tindakan nyata di komunitas mereka,” terangnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi