“Kalau ada pelamar yang mendaftar lewat aplikasi tapi dua atau tiga hari tidak perusahaan respons, kami yang mengingatkan. Jadi perusahaan juga kami awasi,” tambahnya.
5 ribu pendaftar Job Fair berebut kerja di 43 perusahaan
Sejak pendaftaran buka secara daring sepuluh hari lalu, Aziz menyebut antusiasme warga Jawa Tengah untuk ikut Job Fair 2025 tak terbendung. Sehari sebelum pelaksanaan, tercatat sudah lebih dari 5 ribu pelamar.
“Kalau dari jalur wawancara langsung di booth itu ada 2 ribu lebih yang mengikuti. Jumlah perusahaan ada 43 dari 65 pendaftar, karena tempat terbatas kami verifikasi dulu. Jumlah lowongannya ada 6.600-an untuk 288 jabatan,” jelasnya.
Aziz menambahkan, sistem pendaftaran terbagi dua jalur, yakni peserta bisa langsung memilih perusahaan dan posisi sasaran sehingga otomatis masuk daftar wawancara, atau sekadar menjelajah booth lebih dulu sebelum memutuskan melamar.
“Sebagian yang lainnya itu untuk jalur booth, nanti setelah melihat mereka bisa menentukan perusahaan mana yang akan mereka lamar,” sambungnya.
Meski jumlah perusahaan yang mendaftar mencapai 65, tidak semuanya beroleh ruang di lokasi. Hanya 43 perusahaan yang lolos verifikasi dan mendapatkan tempat. Bahkan, ada beberapa booth yang penggunaannya secara bergantian oleh lebih dari satu perusahaan.
“Kami cek satu-satu, baik lowongan, fasilitas, sampai ketersediaan untuk difabel. Jadi perusahaan yang masuk benar-benar sudah terkonfirmasi valid,” tegas Aziz.
Sektor yang membuka peluang kerja pun beragam. Mulai dari manufaktur, dengan industri tekstil, garmen, persepatuan, kayu, makanan dan minuman, ritel, rumah sakit, serta penyalur tenaga kerja ke luar negeri. Bagi yang ingin mencoba peruntungan magang ke Jepang, lowongan pun tersedia.
“Lengkap. Dari lulusan SD sampai sarjana ada. Jadi Job Fair ini kami rancang inklusif, bukan hanya untuk level pendidikan tertentu,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi