SEMARANG, beritajateng.tv – Sebanyak lebih dari 75 ton beras tersedia dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) yang berlangsung di 1.530 titik RW di Kota Semarang.
Secara keseluruhan, di 1.530 titik RW, BULOG menyalurkan 15.149 kemasan beras SPHP @5 kg dengan total 75,745 ton.
Gerakan Pangan Murah (GPM) ini merupakan event yang Pemkot Semarang, Bank Indonesia Jawa Tengah dan Bulog gelar secara serentak. Hal ini dalam rangka menyemarakkan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Program ini menjadi langkah strategis menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di tengah tren kenaikan harga beras serta komoditas lainnya. Sekaligus mendekatkan akses pangan murah, aman, dan berkualitas hingga ke tingkat RW.
Pembukaan GPM berpusat di Lapangan Sepak Bola Bumirejo, Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik.
Hadir Walikota Semarang Agustina, Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng Andi Reina Sari, Ketua Perum BULOG Cabang Semarang Rendy Ardiansyah. Serta jajaran perangkat daerah Pemerintah Kota Semarang, pelaku usaha pangan, dan UMKM lokal.
Secara keseluruhan, di 1.530 titik RW, BULOG menyalurkan 15.149 kemasan beras SPHP @5 kg dengan total 75 ton lebih beras.
Selain beras, komoditas pangan maupun non pangan juga tersedia oleh UMKM setempat. Pada GPM di Kelurahan Pudakpayung sendiri tersedia kebutuhan pokok seperti bawang merah, bawang putih, minyak goreng, dan aneka produk UMKM khas Semarang. Seperti bandeng presto, otak-otak, jamu tradisional, jajanan pasar, dan kuliner olahan lainnya dengan harga terjangkau.
Walikota Semarang, Agustina Wilujeng menegaskan GPM dan Kempling Semar (Ketahanan Pangan Keliling Semarang) bukan kegiatan seremonial musiman.
BACA JUGA: Gerakan Pangan Murah Serentak di 1.530 Titik Kota Semarang, Upaya Stabilkan Harga Komoditas Pokok
“Kegiatan ini adalah bagian dari strategi jangka panjang menjaga ketahanan pangan. Melindungi daya beli masyarakat, dan menciptakan stabilitas harga. Kunci keberhasilan ada pada konsistensi dan inovasi,” ujarnya.