SEMARANG, beritajateng.tv – Jelang bulan Ramadan, lonjakan harga beras yang terjadi dua pekan terakhir membuat segelintir orang khawatir. Namun, Dinas Perdagangan (Disperindag) Jawa Tengah (Jateng) memastikan harga beras akan kembali normal di tengah bulan suci tersebut.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan Jateng, Ratna Kawuri pada Jumat, 1 Maret 2024 sore di depan Kantor DPRD Provinsi Jateng. Ratna mengungkap tren kenaikan harga beras ini sudah terjadi sejak awal tahun.
“Harga beras mulai tahun baru relatif naik, tetapi dalam 3 sampai 4 hari lalu ada kecenderungan turun. Meski turunnya hanya Rp 100, itu kan artinya ada respons yang bagus ya,” tutur Ratna.
BACA JUGA: Mahasiswa Rantau di Kota Semarang Keluhkan Tingginya Harga Beras: 1 Kg Masih Rp16 Ribu
Menurutnya, penurunan itu merupakan hal yang baik mesti tak signifikan. Jelang Ramadan ini, pantauan akan terus Dinas Perdagangan Jateng lakukan.
“Instrumen utama kita itu ialah harga, dari harga itu nanti akan kita telusuri kenapa terjadi kenaikan. Apakah karena supply-demand di pasar atau ada permintaan yang di luar normal. Dipastikan pasokan beras di masyarakat aman dari Bulog. Jadi masyarakat tidak perlu panik karena pemerintah menjamin untuk ketersediaannya,” sambung Ratna.
Penyebab lonjakan harga beras
Perihal masih adanya pedagang beras premium di Kota Semarang yang menjual berasnya di kisaran harga Rp 18 ribu, Ratna angkat bicara. Adapun beras premium seharga belasan ribu tersebut berada di Pasar Peterongan, Kota Semarang.