“Suaranya lumayan keras, karena keramik pecah. Lalu saya hubungi petugas damkar dan Polsek Demak Kota yang langsung ke rumah,” tambah Fatkhur.
Sementara itu, Kapolsek Demak Kota, Ipda Rudi Tri Sayogo membenarkan bahwa saat ini semburan telah berhenti, untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak masyarakat inginkan. Pihaknya memasang garis Polisi serta menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mendekat serta merekok di sekitar lokasi semburan tersebut.
“Untuk sementara kami menghimbau agar penghuni rumah tidak menyalakan listrik, untuk mengantisipasi kebakaran. Saat ini kami telah berkoordinasi dengan pihak pihak terkait untuk melakukan pengecekan,” kata Iptu Rudi.
Meskipun letupan lumpur sudah tidak lagi muncul, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak ESDM provinsi untuk menindaklanjuti kejadian tersebut. Apakah dalam kategori yang membahayakan atau wajar? Mengingat titik semburan lumpur tersebut memang berasal dari bekas sumur bor dengan kedalaman 108 meter. Namun sejak tahun 1989 lalu sumur tersebut tutup lantaran aliran airnya tidak lancar. (*)
Editor: Elly Amaliyah
